English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean

Saturday, February 8, 2014

Cara Mengukur kesegaran jasmani/kondisi fisik pemain bola voli (TKJI)

Sobat semua kemarin sudah saya posting masalah Perbedaan bola voli indor dan voli pantai. untuk sekarang saya ingin berbagi gimana sih cara kita mengukur tingkat kesegaran jasmani kita khususnya dalam permainan bola voli. kalau masalah maen pasti sudah pernah kan. tapi tidak banyak kita tahu bagaimana mengukur kondisi fisik kita apakah sudah baik atau masih kurang. kalu kurang tentunya kita harus berlatih kesegaran jasmani yang lebih giat untuk meningkatkan ketahanan fisik maupun stamina dalam bermain. ok gk usah panjang lebar deh... berikut cara mengukur kondisi fisik pemain bola voli.

1.Tes Kondisi Fisik
1.Tes Lari Cepat (sprint 60 meter)
http://volimaniak.blogspot.com/
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes lari cepat (sprint) 60 meter adalah sebagai berikut :
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang.
Alat/fasilitas :
  1. Lintasan lurus, rata dan tidak licin serta jarak antara garis begin dan finish 60 meter.
  2. Peluit
  3. Stopwatch
  4. Bendera Start
Pelaksanaan :
  1. Tastee berdiri dibelakang garis begin dengan sikap berdiri, pada waktu diberi aba-aba ya, tastee lari ke depan secepat mungkin untuk menempuh jarak 60 meter. Pada saat tastee menyentuh/melewati garis finish, stopwatch dihentikan.
  2. Kesempatan lari diulang apabila :
  • Pelari mencuri begin dan berlari di luar lintasan.
  • Pelari terganggu oleh pelari lainya.
Skor : Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 60 meter.

2.Tes Angkat Tubuh (Pull-up) 60 detik
http://volimaniak.blogspot.com/
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes angkat tubuh (pull-up) selama 60 detik adalah sebagai berikut :
Tujuan :Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot bahu alat/fasilitas :
  1. Palang sejajar
  2. Stopwatch
Pelaksanaan :
  1. Tastee tergantung pada palang tunggal, badan dan tungkai lurus, kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.
  2. Tastee mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian kembali ke sikap semula, melakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 60 detik.
  3. Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
  • Pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
  • Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
  • Pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus
d.Pencatatan Hasil
  1. Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
  2. Yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
  3. Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha, diberi nilai nol (0).
3.Tes Sit-up selama 60 detik
http://volimaniak.blogspot.com/
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes sit-up selama 60 detik adalah sebagai berikut :
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
Alat / fasilitas :
  1. Lantai/lapangan rumput.
  2. Stopwatch
Pelaksanaan :
  1. Tastee berbaring terlentang di atas lantai/ rumput, kedua lutut ditekuk kurang lebih 90. Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang, dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua tangan menyentuh lantai.
  2. Salah seorang teman tastee membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tastee tidak terangkat.
  3. Pada aba-aba ya tastee bergerak mengambil sikap duduk, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60 detik.
  4. Gerakan itu gagal bilamana :
  • Kedua tangan lepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin.
  • Kedua tungkai ditekuk lebih dari 900
  • Kedua siku tidak menyentuh dada.
Skor : Jumlah sit-up yang dilakukan dengan benar selama 60 detik setiap gerakan sit-up yang tidak benar diberi angka nol.

4.Tes Loncat Tegak (vertical jumping)

http://volimaniak.blogspot.com/
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes loncat tegak (vertical jumping) adalah sebagai berikut.
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak (power) otot tungkai.

Alat / fasilitas :
  1. Tastee berdiri tegak didekat dinding, bertumpu pada kedua kaki dengan salah satu lengan yang berada didekat dinding diluruskan ke atas, ditempelkan pada papan skala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
  2. Kemudian tastee mengambil sikap awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kemudian loncat setinggi mungkin dan sambil menepuk papan skala dengan tangan terdekat sehingga meninggalkan bekas pada papan skala selanjutnya mendarat dengan kedua kaki.
  3. Skor : Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dikurangi tinggi raihan pada loncatan.
5.Tes Lari Jarak 1200 Meter
Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes lari jauh 1200 meter adalah sebagai berikut :
Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan kardiodespiratori.
Alat/fasilitas :
  1. Lapangan yang rata atau lintasan dengan jarak 1200 meter
  2. Stopwatch
  3. Bendera begin
  4. Peluit
Pelaksanaan :
  1. Tastee berdiri di belakang garis begin. Pada aba-aba siap tastee mengambil sikap berdiri untuk siap lari.
  2. Pada aba-aba ya , tastee lari menuju garis finish dengan menempuh jarak 1200 meter.
  3. Bila ada tastee yang mencuri start, maka tastee akan diulang.
  4. Skor : Hasil yang dicatat sebagai skor kemampuan lari 1200 meter adalah waktu tempuh jarak 1200 meter.
  5. Kriteria penilaian yang akan digunakan mengacu pada norma-norma yang telah dipakai dari setiap skor butir-butir dengan kategori (1) baik sekali, (2) baik, (3) sedang, (4) kurang, dan (5) kurang sekali.
  6. Kategori nilai setiap komponen kondisi fisik adalah sebagai berikut:
Kategori
Konversi Nilai
Baik Sekali (BS)
Baik (B)
Sedang (S)
Kurang (K)
Kurang Sekali (KS)
5
4
3
2
1
        
Jumlah Nilai
Klasifikasi
22 – 25
18 – 21
14 – 17
10 – 13
5 – 9
Baik Sekali (BS)
Baik (B)
Sedang (S)
Kurang (K)
Kurang Sekali (KS)

Untuk menentukan nilai secara keseluruhan kondisi fisik dilakukan dengan cara:

  1. Menjumlahkan nilai konversi skor dari setiap komponen kondisi fisik atlet tersebut.
  2. Hasil jumlah tersebut di atas dibagi dengan banyaknya komponen fisik dasar dari cabang olahraga yang bersangkutan.
  3. Hasil ini kemudian dinotasikan ke dalam tabel kategori status kondisi fisik atlet seperti tersebut di dalam tabel berikut :
Nilai
Lari 60m (detik)
Pull Up 60 detik (kali)
Sit Up 60 detik (kali)
Vertical jump (cm)
Lari 1200m (menit)
Nilai
5
4
3
2
1
s/d – 7.2”
7.3” – 8.3”
8.4” – 9.6”
9.7” – 11.0”
10.1” - dst
19 ke atas
14 – 18
9 – 13
5 – 8
0 – 4
41 ke atas
30 – 40
21 – 29
10 – 20
0 – 9
73 ke atas
60 – 72
50 – 59
39 – 49
38 - dst
s/d – 3’14”
3’15” – 4’.25”
4’26” – 5’12”
5’13” – 6’33”
6’34” - dst
5
4
3
2
1

Demikian yang bisa volimaniak sampaikan mengenai cara mengukur tingkat kesegaran jasmani, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya, terimakasih.

No comments:

Post a Comment

Labels