English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean

Sunday, March 9, 2014

Fenomena Guru Olahraga dan Guru Kelas

Bagaimana kabar sobat volimaniak semua. semoga selalu dalam keadaan yang baik saja. sedikit ulasan atau curhatan nih dari admin yang sudah terlanjur didunia pendidikan, khususnya menjadi guru olahraga. Banyak para guru menilai dan melihat bahwa guru olahraga itu enak dan ngajarnya cuma sebentar saja.

sebenarnya pada tahu gak sih. la wong kerjanya tuh di panasan atau dibawah terik matahari dari pagi sampai siang. itu untuk waktu yang sekarang sih. beda nanti dengar-dengar kurikulum sudah berganti dan menjadi 3 jam per kelas. waduh jadi tambah item deh.
hehehehehe.....banyak keluar keringat itulah yang bisa saya ungkapkan. kayak pepatah aja hasil keringat sendiri.....hahahahaha....

ketika ketika kita melihat di dunia pendidikan. perbedaan guru mapel kelas dan lapangan sebenarnya tidak ada bedanya, kan juga sama2 kerja keras untuk bisa memberi ilmu ke peserta didik. bahkan yang lebih susah adalah mendidik. karena tugas utama guru tidak hanya mengajar saja tapi juga mendidik. menurut saya guru olahraga atau penjas identik dengan kekerasan. karena sifatnya juga fisik dan keluar keringat. maka dari itu di sebut kekerasan. karena memaksa keringat agar keluar hahahahaha..... la kalau dikelas beda lah kalu anak didik keluar keringat itu namanya baru dihukum atau bisa takut.

banyak orang bilang modal guru olahraga tu cuma ringan yaitu guru bermodal peluit saja....tapi bukan tukang parkir lo. mentang2 tiap hari bawa peluit disebut tukang parkir. hehehehehe...tapi kalu dipikir-pikir ada benarnya juga sih yaitu tukang parkir orang-orang bukan motor atau mobil...kan kalau tiup peluit anak-anak langsung lari dan baris yang rapi. hehehehe

Jadi ingat nih pada waktu PPL saya sering dibilang sama teman-teman,kayak gini "kamu sih enak pak tiap hari modalnya cuma peluit, dan juga gak pernah belajar, beda sama saya tiap hari harus belajar", terus aku jawab aja "beda lah bu, kan olahraga lebih cenderung ke praktek. teori sih urusan nanti. yang ditanyakan tiap ujian juga prakteknya bukan pengetahuannya ". tapi untuk sekarang kurikulum sudah dirubah karena siswa di harapkan tidak hanya berorientasi pada penilaian praktek saja atau psikomotor tapi juga pada beberapa aspek, yaitu ; aspek afeksi,kognitif,fisik, jadi dengan adanya aspek itu siswa juga dinilai berdasarkan sikap pada waktu pelajaran dan juga pengetahuannya di bidang olahraga.

waduh kok jadi ngelantur kemana-mana...fenomena yang bisa kita lihat dalam dunia pendidikan antara guru penjas atau olahraga dengan guru kelas menurut saya seperti ini :
guru penjas atau olahraga :
a. modal peluit
b. tidak banyak omong tapi ke praktek
c. waktu mengajar cuma sampai jam 10 saja
d. karena jam ngajar sedikit otomatis gajinya juga sedikit..hehehehe kan masih GTT beda sama PNS yang sudah enak walau ngajar sedikit tapi gajinya sama...
e. guru penjas biasanya dimanfaatkan untuk mengatasi kenakalan anak karena kenyataanya siswa lebih dekat dengan guru penjas


hem kalau untuk guru kelas berarti ya kebalikannya...hehehehe capek nulisnya jadi males.....kira-kira cuma itu menurut saya...kalau menurut anda gimana..bisa ditambahkan deh kan pendapat orang beda-beda, yang penting jangan jotos-jotos an..hahahahahaha....sekian dulu terimakasih....

No comments:

Post a Comment

Labels