REPUBLIKA.CO.ID, Sedangkan teori ketiga, yakni teori Makkah, menyebutkan, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi.
Teori ini menyatakan, agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Arab (Timur Tengah).
Teori ketiga (Makkah) dipegang oleh Crawfurd, Niemann, de Holander, Buya Hamka, dan Alwi Shihab. Bahkan, Fazlur Rahman juga mengikuti mazhab ini (Rahman: 1968).
Ahmad Mansur Suryanegara juga mendukung teori ini. Menurut Alwi Shihab, Islam datang ke Indonesia jauh sebelum datangnya para pedagang Gujarat. Islam datang ke Indonesia pada abad ke-7 M, masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada abad ke-7.
Artinya, menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada awal abad Hijriah, bahkan pada masa Khulafaur Rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai Amirul Mukminin.
Bahkan, beberapa literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat abad ke-7, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera. Di perkampungan-perkampungan ini diberitakan, orang-orang Arab bermukim dan menikah dengan penduduk lokal dan membentuk komunitas-komunitas Muslim.
Pendapat ini juga dibenarkan Alwi Shihab. Menurut mantan Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Gus Dur ini, Islam masuk ke Indonesia adalah pada permulaan tahun Hijriah.
Pernyataan ini ditegaskan Alwi dalam disertasinya yang berjudul “Al-Tashawwuf Al-Islami wa Atsaruhu fi Al-Tashawwuf Al-Indunisi Al-Mu'ashir” (Tasawuf Islam dan Jejaknya di Indonesia Saat ini).
Melalui pendekatan analisis historis komparatif, Alwi membantah sekaligus merevisi berbagai penelitian orientalis yang selama ini sudah dianggap sebagai 'kebenaran tanpa cela', sebagimana pendapat Marcopollo, AH Jhons, Winsendt, dan Snouck Hurgronje.
Teori ini menyatakan, agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Arab (Timur Tengah).
Teori ketiga (Makkah) dipegang oleh Crawfurd, Niemann, de Holander, Buya Hamka, dan Alwi Shihab. Bahkan, Fazlur Rahman juga mengikuti mazhab ini (Rahman: 1968).
Ahmad Mansur Suryanegara juga mendukung teori ini. Menurut Alwi Shihab, Islam datang ke Indonesia jauh sebelum datangnya para pedagang Gujarat. Islam datang ke Indonesia pada abad ke-7 M, masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada abad ke-7.
Artinya, menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada awal abad Hijriah, bahkan pada masa Khulafaur Rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai Amirul Mukminin.
Bahkan, beberapa literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat abad ke-7, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera. Di perkampungan-perkampungan ini diberitakan, orang-orang Arab bermukim dan menikah dengan penduduk lokal dan membentuk komunitas-komunitas Muslim.
Pendapat ini juga dibenarkan Alwi Shihab. Menurut mantan Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Gus Dur ini, Islam masuk ke Indonesia adalah pada permulaan tahun Hijriah.
Pernyataan ini ditegaskan Alwi dalam disertasinya yang berjudul “Al-Tashawwuf Al-Islami wa Atsaruhu fi Al-Tashawwuf Al-Indunisi Al-Mu'ashir” (Tasawuf Islam dan Jejaknya di Indonesia Saat ini).
Melalui pendekatan analisis historis komparatif, Alwi membantah sekaligus merevisi berbagai penelitian orientalis yang selama ini sudah dianggap sebagai 'kebenaran tanpa cela', sebagimana pendapat Marcopollo, AH Jhons, Winsendt, dan Snouck Hurgronje.
No comments:
Post a Comment